Habitat Buaya Supit Segera Dijadikan Kawasan Konservasi Esensial
(820 Views) November 19, 2015 8:25 am | Published by agp@rpdkutim | No commentSangatta. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kutai Timur Ence Ahmad Rafiddin Rizal, mengatakan bahwa kedua spesies buaya langka ini ditemukan di wilayah selatan dan utara Long Mesangat yang berdekatan dengan Muara Ancalong. Bahkan dari penelitian di tahun 2012 lalu, untuk ukuran hingga 1 meter hidup sekitar 50 ekor buaya.
Lanjutnya dari daftar satwa, kedua spesies buaya ini masuk dalam daftar terancam punah. Bahkan di daerah asalnya yakni Thailand, habitat ini sudah dianggap punah secara lokal. Begitupun di beberapa negara asia lainnya. Dan di Indonesia khususnya Kecamatan Muara Ancalong dan Long Mesangat Kabupaten Kutai Timur, kedua spesies ini ditemukan masih ada.
Pemerintah Kutim sendiri melalui BLH Kutim telah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan UPT Kehutanan Samarinda, bagaimana caranya agar memasukkan wilayah lahan basah Danau Siwi yang ada Kecamatan Muara Ancalong dan Long Mesangat, menjadi kawasan esensial. Atau kawasan konservasi yang pengelolaannya diluar kawasan hutan atau APL. Hal ini dilakukan Pemkab Kutim agar habitat kedua satwa langka ini dapat terjamin kealamian, serta juga melindungi satwa lainnya seperti biyuku, bekantan dan ikan belida yang juga terancam punah keberadaanya.
(voice)